CANCUT TALI WONDHO

01 Agustus 2019 09:14:33 WIB

Surjan busana tradisional Jawa dari Yogyakarta, selain memiliki makna filosofi spitirual yang tinggi dan memiliki keunikan berupa penyebutan guntingan pola kain dalam menjahit pembuatan surjan. Proses pembuatan surjan dalam membuat pola guntingan kain sebenarnya lebih mudah daripada pembuatan baju pada umumnya.

Hal itu disampaikan oleh Kadilan, seorang penjahit surjan, di kediamannya Tangkil, Pundong, Bantul. Laki-laki sepuh yang akrab disapa Mbah Dilan ini, dengan berbahasa Jawa halus menjelaskan pada Sidasamekta Giriasih saat berkesempatan mewawancarainya di rumahnya masih dalam kawasan Pundong Bantul.

“Menggunting pola untuk surjan lebih mudah dibandingkan bikin baju pada umumnya, hanya proses menjahit dan penyelesaian akhirnya lebih rumit dan memerlukan ketelitian, serta harus sabar. Karena cukup lama, terutama dalam pemasangan kancing yang ada di beberapa tempat sesuai pakem (aturan) dalam pembuatan surjan,” tutur Mbah Kadilan.

Selanjutnya, Mbah Kadilan yang telah menggeluti profesinya sebagai penjahit surjan , menjelaskan, bahwa guntingan-guntingan kain pola dalam pembuatan surjan memiliki sebutan yang unik dan barangkali banyak nitizen yang belum mengetahuinya.

Keunikannya, adalah sebutan untuk guntingan pola surjan, yaitu, bagian leher disebut Wungkal Gerang. Wungkal Gerang adalah sejenis batuan untuk mengasah bilah pisau atau alat pertanian semacam arit, kampak, dan sebagainya. Gambaran dari wungkal gerang ini mirip perahu tampak dari samping.

Guntingan pola untuk lengan surjan, disebut Kadal Meteng (Kadal Hamil) dan ujung lengan disebut Nlale Gajah (seperti belalai gajah). Sedangkan pada dada berupa tangkepan disebutnya Sogok Upil (upil sebutan kotoran yang ada di hidung), dengan bentuk pola seperti bilah pedang besar.

“Guntingan pola dalam pembuatan surjan itu sudah baku dan sebenarnya cukup mudah, namun sangat disayangkan banyak penjahit-penjahit muda yang pinter tetapi tidak bersedia menerima pembuatan surjan. Apalagi sekarang sedang digalakan oleh pemerintah DIY, kota dan kabupaten agar setiap hari tertentu berbusana tradisional. Saya siap mengajari dan berbagi ilmu membuat surjan secara cuma-cuma untuk melestarikan surjan,”imbuhnya.

Untuk ongkos menjahit pembuatan surjan, Mbah Kadilan mematok harga cukup murah berkisar Rp 65.000 - Rp 120.000. Perbedaan ongkos jahit ini bergantung pada bahan jenis kain untuk membuat surjan dari konsumen, serta bentuk kelengkapannya.

 

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar